Bagi orang awam mungkin belum pernah tahu kalau kartu kredit mengikuti pola dan struktur tertentu agar bisa divalidasi sebelum transasksi diterima. Perlu diketahu bahwasannya struktur tersebut memang telah dirancang sedemikian rupa dan perlu juga dipahami cara kerja sebuah kartu kredit.
Darimana angka-angka di kartu kredit berasal?
Nomor-nomor di kartu kredit tidak tersusun secara acak. Ada deretan angka tertentu yang memberikan informasi tentang penerbit kartu kredit dan deretan angka lainnya yang memberikan informasi tentang pemegang kartu kredit.
Angka di deretan terdepan disebut Major Industry Identifier (MII) angka ini memberikan informasi bergerak di bidang apa institusi yang mengeluarkan kartu kredit tersebut.
- angka 1 dan 2 diterbitkan oleh institusi penerbangan (airlines).
- 3 diterbitkan oleh institusi perjalanan dan hiburan.
- 4 dan 5 diterbitkan oleh bank dan institusi keuangan.
- 6 diterbitkan oleh institusi perdagangan dan perbankan.
- 7 diterbitkan oleh perusahaan perminyakan.
- 8 diterbitkan oleh perusahaan telekomunikasi.
- 9 diterbitkan oleh penugasan nasional (national assignment).
6 digit angka di deretan pertama adalah Issuer Identification Number (IIN). angka-angka ini bisa digunakan untuk mengetahui darimana asal kartu kredit tersebut.
Beberapa contoh:
- Visa: 4*****
- American Express (AMEX): 34**** or 37****
- Diner's Club International: 36****
- Mastercard: 51**** to 55****
7 digit di baris kedua hingga baris terakhir adalah the customer account number (Nomor Akun Pemegang kartu kredit). Pada umumnya institusi penerbit kartu kredit menggunakan 9 digit untuk nomor akun, tapi bisa juga menggunakan 12 digit. Artinya dengan menggunakan algoritma yang sekarang, di seluruh belahan dunia bisa diterbitkan sekitar 1 triliun kartu kredit.
Kita sering melihat 16 digit nomor kartu kredit sekarang, adalah mungkin bagi penerbit kartu kredit untuk mengeluarkan kartu kredit dengan 19 digit dengan menggunakan sistem yang sekarang. Di masa yang akan datang bisa jadi kita akan melihat digit yang lebih panjang kagi tertera di kartu kredit.
Digit angka paling terakhir adalah check digit, atau checksum. digunakan untuk memvalidasi kartu kredit dengan menggunakan algoritma Luhn.
Penerapan Algoritma Luhn sebagai pengesahan dan pembuatan Urutan Nomor Kartu kredit
Pertama, anda harus petakan semua 16 digit yang tertera dari nomor kartu kredit kartu debet. Luhn Algorithm selalu dimulai dari baris sebelah kanan, kemudian bergerak ke digit sebelah kiri berikutnya dan gandakan nilai mulai dari digit yang ke 15 dan selangi 1 digit mulai dari digit ke 15. Sebagai contoh, jika kartu kredit adalah suatu 16 digit kartu kredit Visa, digit yang digandakan nilainya adalah dari digit 15, 13, 11, 9, dan seterusnya sampai semua digit yang berselang 1 telah digandakan nilainya.
Jika digit yang digandakan nilainya dan menjadi nilai yang hasilnya sama dengan 10 atau lebih, kita harus menambahkan hasil digit tersebut. Sebagai contoh, digit 5 ketika digandakan akan menjadi 10, kemudian kita harus menambahkan masing-masing nilai tersebut yaitu 1+0. Demikian juga, misalkan digit 9 ketika digandakan akan menjadi 18, maka kita harus menjumlahkan nilai tersebut yaitu 1 + 8 dan hasilnya menjadi 9.
Sekarang, kita lihat hasil dari urutan yang baru dari perhitungan yang kita buat tadi. Digit yang baru yang nilainya kita gandakan tadi akan menggantikan digit yang sebelumnya. Digit yang tidak kita gandakan nilainya akan tetap sama.
Jumlahkan urutan yang baru. Jika dikombinasikan perhitungan jumlah dapat dibagi oleh sepuluh atau berakhir dengan 0, misalnya 70. Jika tidak habis dibagi 10, maka nomor atau jumlah kartu kredit yang tertera tidaklah sah atau tidak benar (valid).
Tabel perhitungannya SBB:
Kita bisa lihat deret angka kartu tersebut adalah sah, karena total penjumlahannya adalah 70, nilai tersebut habis dibagi 10.
Biasakan sebelum berkomentar, bagikan link ke teman anda untuk membantu kami membuat artikel lainnya yang bermanfaat. Komentar yang kami balas hanya yang berguna dan bermanfaat.
Emoticon Emoticon